SMK MIGAS Muhammadiyah Cilacap Masuk 8 Besar Lomba Inovasi K3 di PT. Pertamina RU IV Cilacap

Unknown
1
CilacapMu - SMK MIGAS Muhammadiyah Cilacap Masuk 8 Besar Lomba Inovasi K3 di PT. Pertamina RU IV Cilacap - Pada Selasa, 5  Mei 2015 SMK Migas Muhammadiyah Cilacap mengikuti perlombaan yang diadakan oleh PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.  Lomba inovasi K3 dalam rangka bulan K3 2015, memberikan peluang bagi para pemuda Indonesia khususnya mahasiswa dan siswa SMA/SMK untuk berinovasi dan berkreasi. 

Lomba ini dibagi ke dalam beberapa kategori mulai dari umum, siswa SMA/SMK, hingga ke tingkat mahasiswa. Sebelumnya,  diadakan seleksi secara ketat oleh panitia penyelenggara.  Dari 18 makalah siswa SMA/ SMK dan 25 makalah mahasiswa hanya diambil 8 besar saja, yang terdiri dari 5 kategori universitas dan 3 kategori SMA/SMK. 

Alhamdulillah, berkat kegigihannya tim dari siswa SMK Migas Muhammadiyah Cilacap berhasil lolos seleksi makalah pada tanggal 22 April dan sanggup menyisihkan 15 peserta lainnya. Peserta yang lolos 8 besar diberikan sertifikat penghargaan serta uang tunai senilai Rp 1.500.000,- secara cuma-cuma oleh PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Selanjutnya, mereka dituntut untuk menampilkan presentasi hasil dari apa yang telah mereka tuliskan dan apa yang telah mereka buat. 

Tim peserta lomba dari SMK migas Muhammadiyah, yaitu Faqih, Hilda, dan Shalsa kelas X Teknik Pengolahan telah berlatih sebaik mungkin untuk merebut juara 3 besar dari total 8 besar lainnya. Namun atas kehendak Sang Pencipta, SMK Migas Muhammadiyah belum berhasil lolos ke juara tiga besar. 

Tema yang disajikan dari siswa SMK migas Muhammadiyah adalah “Alat Meter Indicator Pengukur  Ketinggian Minyak di Permukaan Air sebagai Upaya Pencegahan serta Pengurangan Pencemaran Air oleh Minyak”. 

Alat yang dirancang oleh siswa SMK Migas Muhammadiyah tergolong cukup unik dan hemat biaya. Pasalnya, tasbih digital yang biasa dipakai untuk berdzikir dapat dimodifikasi menjadi alat sensor pendeteksi minyak yang mencemari di lingkungan air tawar, payau, dan asin. Bahkan, alat ini mampu mengukur ketinggian minyak di atas permukaan air. 

Biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya pun tidak besar. Dalam pembuatan alat ini hanya menghabiskan Rp. 99.100,-. Walaupun demikian, alat ini dapat berfungsi secara baik dan dapat dijadikan inspirasi bagi para inovator-inovator muda masa depan. 

Sumber: Tulisan Dwi Mulyani di JPSM-Indonesia
Editor   :Cilacapmu
Tags:

Post a Comment

1Comments

Post a Comment