Pembangunan gedung SMK Migas Muhammadiyah Cilacap di Jalan Flamboyan Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap resmi dimulai Minggu (3/1). Ini ditandai peletakan batu pertama oleh bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.
Bupati mengatakan, dengan dimulainya pembangunan gedung SMK Migas ini merupakan solusi bagi Indonesia yang sedang bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Salah satu pokok permasalahan negara ini adalah soal pengelolaan sumber daya alam dan energi. Beberapa professional bahkan mengatakan stok minyak indonesia tinggal 9 tahun. Jadi dengan dibukanya SMK Migas di Cilacap merupakan solusi bagi negara ini untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk mengatasi persoalan SDA” urainya.
Sementara Drs Tohanudin, Kepala SMK Migas mengatakan, SMK Migas yang saat ini masih berlokasi di jalan Kalimantan sudah memiliki 240 siswa, dari dua jurusan yakni jurusan Pengolahan Migas dan Jurusan Petrokimia.
“Mulai ajaran 2016 kami membuka program baru yakni Jurusan Multimedia,” ujarnya.
Bangunan yang terletak di lahan 12.000 M2 tersebut pada pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai pada Juni 2016 dan dapat segera digunakan tahun ajaran 2016-2017 pada Juli 2016.
Sejauh ini, siswa SMK Migas bukan hanya berasal dari Kabupaten Cilacap, namun banyak juga siswa dari luar Cilacap.
“Hal itu bukti peminat SMK Migas cukup banyak, bukan hanya dari Cilacap, namun di luar kabupaten Cilacap juga cukup antusias untuk bersekolah di SMK Migas,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, SMK Migas akan mengirim siswanya dan melakukan pertukaran pelajar ke perusahaan Migas di Singapura, Petronas Malaysia dan sekolah di kota Bangkok Thailand. “Pertukaran pelajar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswa kami,” tuturnya
Sementara Arif Romdlon, pimpinan Muhammadiyah Cilacap mengatakan, SMK Migas Muhammadiyah Cilacap merupakan bentuk Muhammadiyah sungguh sungguh dalam memberikan bakti kepada masyarakat.
“Dengan dibukanya SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, merupakan wujud partisipasi kami dalam pembangunan manusia melalui pendidikan. Kami berharap Muhammadiyah ke depannya akan lebih bermanfaat dan ini untuk melangkah ke depannya lebih baik lagi,” katanya.
Gedung yang dalam perencanaan pembangunannya memiliki tiga lantai, dan 36 kelas, ditargetkan pada pembangunan tahap pertama akan selesai 8 kelas. Pembangunan ini tidak lepas dari bantuan social kemendikbud pusat,” imbuh Tohanudin.
Sumber: radarbanyumas
sukses selalu yah
ReplyDeleteElever Agency